Maestrodua
Alon alon Weton Kelakon

Pages

Raden Ngabehi Ronggowarsito

16 September 2015




 

Raden Ngabehi Ronggawarsito adalah seorang sastrawan atau pujangga besar yang telah meninggalkan ‘warisan tak terharga’ berupa puluhan serat yang mempunyai nilai dan capaian estika menakjubkan. Ketekunannya pada sastra, budaya, teologi serta ditunjang bakat, mendudukkan ia sebagai pujangga terakhir Keraton Surakarta.yang tinggi ilmunya. Menurut Sapardi Djoko Damono, “Sastra adalah kristalisasi keyakinan, nilai-nilai, dan norma-norma yang disepakati masyarakat,”[1]
 
 salah satu karyanya yang terkenal yaitu Serat Wirit Hidayat Jati. Karya tersebut berisi ajaran ketauhidan atau ilmu yang membahas tentang hati atau bisa juga disebut ilmu makrifat yang bersumber dari wiradat ajaran wali di pulau Jawa. Ranggawarsito, seorang pujangga muslim, yang hidup dan berkarya pada abad ke 19.[2]
Ronggowarsito berasal dari keluarga bangsawan keraton Surakarta. Raden Ngabehi Ranggawarsita terlahir dengan nama Bagus Burhan. DI lahirkan pada hari senin legi, 10 Dulkaidah, Be 1728, sekitar pukul 12.00, wuku sungsang, atau 15 Maret 1802. Dari garis ayahnya, ia adalah keturunan ke-10 dari Sultan Hadiwijoyo, pendiri kerajaan pajang. Sedangkan dari garis keturunan ibu adalah keturunan ke-13 dari Sultan Trenggono, raja Demak Ketiga.[3] Dan Ronggowarsito sendiri adalah sebuah gelar.
R. Ng. Ronggowarsito terlahir dengan nama kecil Bagus Burham pada tahun 1728 J atau 1802 M, putra dari RM. Ng. Pajangsworo. Kakeknya, R.T. Sastronagoro yang pertama kali menemukan satu jiwa yang teguh dan bakat yang besar di balik kenakalan Burham kecil yang memang terkenal bengal. Sastronagoro kemudian mengambil inisiatif untuk mengirimnya nyantri ke Pesantren Gebang Tinatar di Ponorogo asuhan Kyai Kasan Besari. Salah satu karya Ronggowarsito yaitu Kitab Joyoboyo yang bersumber dari Kitab Asror dan Kitab Musarror Kitab Asror adalah kitab susunan Sunan Giri Prapen ke III, sedangkan Kitab Musarror adalah Kitab susunan Pangeran Wijil I (Kadilangu).[4]  
Salah satu isi kitab joyoboyo:
Akeh barang haram, akeh anak haram.
Wong wadon ngelamar wong lanang.
Wong lanang ngasorake drajat.
SUMBER:

[1] RobertEscarpit, kata pengantar, Sosiologi Sastra, Oleh Sapardi Djoko Damono, Terj. Ida Sundari Hussen (Jakarta: Yayasan Obor Indonesia, 2005) viii.
[2] Simuh, Mistik Islam Kejawen Raden Ngabehi Ranggawarsita, (Jakarta: Univesitas
Indonesia Press, 1988), hlm. 2.
[3]Norma, Zaman Edan Ronggowarsito 119
 
[4] Syech Muktarulloh al mujtaba tauhid rububiyah dan tauhid ubuddiyah

http://www.karatonsurakarta.com/ronggowarsito.html
 anonymous Biografi Ronggowarsito
https://zidatulhidayah.wordpress.com/2011/08/10/riwayat-hidup-ronggo-warsito-2/

No comments:

Powered by Blogger.
 

Blogger news

Most Reading