Pada dasarnya tasawuf merupakan ajaran tentang AL-Zhuhd (zuhud), kemudian ia berkembang dan namanya menjadi tasawuf dan pelakunya di sebut sufi. Zahid yang pertama adalah Al-Hasan Al-Basir. Dia pernah brdebat dengan Washil bin Atho'dalam bidang teologi. ia berpendapat bahwa orang mukmin tidak akan bahagia sebelum berjumpa dengan Tuhan. Zahid dari kalangan perempuan adalah Robi'ah Al-Adawiyah dari Basroh, ia menyatakan bahwa ia tidak bisa membenci orang lain, bahkan tidak dapat mencintai Nabi Muhammad SAW, karena cintanya hanya untuk Alloh SWT.
Metode tasawuf di bagi menjadi 3
- Tahallia adalah pengisian diri untuk mendekatkan diri kepada Alloh SWT.
- Takhalli adalah pengosongan diri sufi.
- Tajalli adalah penyatuan diri dengan Tuhan
Di samping itu, dalam ajaran para sufi dikatakan bahwa Tuhan pun berkehendak untuk mnenyatu dengan manusia , suatu keadaan mental yang di peroleh manusia tanpa bisa di usahakandi sebul Hal-Ahwal. Robiah merumuskan kedekatan dengan Tuhan dalam mahabbahnya.
Dalam Pengertian cinta inilah, Robiah menyenandungkan syairnya
Aku mencintai-MU dengan dua macam cinta : cinta asmara
dan cinta karena Kau memang berhak di cintai.
Adapun cinta asmara,
aku hanya sibuk mengingat-MU hingga kulupa selain Diri-MU.
Sedangkan cinta karena Kau memang berhak dicintai,
Kau singkapkan tirai untukku hingga aku mampu menatap-MU.
Maka, tiada pujianku terhadap apa pun.
Namun hanya untuk-Mu pujianku.
Dengan demikian adanya timbul balik antara sufi dengan Tuhan.
No comments:
Post a Comment