Raden Ngabehi Ronggawarsito adalah seorang
sastrawan atau pujangga besar yang telah meninggalkan ‘warisan tak terharga’
berupa puluhan serat yang mempunyai nilai dan capaian estika
menakjubkan. Ketekunannya pada sastra, budaya, teologi serta ditunjang bakat,
mendudukkan ia sebagai pujangga terakhir Keraton Surakarta.yang tinggi ilmunya.
Menurut Sapardi Djoko Damono, “Sastra adalah kristalisasi
keyakinan, nilai-nilai, dan norma-norma yang disepakati masyarakat,”[1]
salah satu karyanya yang terkenal yaitu Serat
Wirit Hidayat Jati. Karya tersebut berisi ajaran ketauhidan atau ilmu yang
membahas tentang hati atau bisa juga disebut ilmu makrifat yang bersumber dari
wiradat ajaran wali di pulau Jawa. Ranggawarsito, seorang pujangga muslim, yang
hidup dan berkarya pada abad ke 19.[2]
Ronggowarsito berasal dari
keluarga bangsawan keraton Surakarta. Raden Ngabehi Ranggawarsita terlahir dengan nama Bagus Burhan. DI
lahirkan pada hari senin legi, 10 Dulkaidah, Be 1728, sekitar pukul
12.00, wuku sungsang, atau 15 Maret 1802. Dari garis ayahnya, ia adalah keturunan
ke-10 dari Sultan Hadiwijoyo, pendiri kerajaan pajang. Sedangkan dari garis
keturunan ibu adalah keturunan ke-13 dari Sultan Trenggono, raja Demak Ketiga.[3] Dan
Ronggowarsito sendiri adalah sebuah gelar.
R. Ng. Ronggowarsito terlahir
dengan nama kecil Bagus Burham pada tahun 1728 J atau 1802 M, putra dari RM. Ng. Pajangsworo. Kakeknya, R.T. Sastronagoro yang pertama kali
menemukan satu jiwa yang teguh dan bakat yang besar di balik kenakalan Burham
kecil yang memang terkenal bengal. Sastronagoro kemudian mengambil inisiatif
untuk mengirimnya nyantri ke Pesantren Gebang Tinatar di Ponorogo asuhan
Kyai Kasan Besari. Salah satu karya
Ronggowarsito yaitu Kitab Joyoboyo yang bersumber dari Kitab Asror dan Kitab
Musarror Kitab Asror adalah kitab susunan Sunan Giri Prapen ke III, sedangkan
Kitab Musarror adalah Kitab susunan Pangeran Wijil I (Kadilangu).[4]
Salah satu isi kitab joyoboyo:
Akeh barang haram,
akeh anak haram.
Wong wadon ngelamar
wong lanang.
Wong lanang ngasorake
drajat.
SUMBER:
[1] RobertEscarpit, kata pengantar, Sosiologi
Sastra, Oleh Sapardi Djoko Damono, Terj. Ida Sundari Hussen (Jakarta: Yayasan Obor Indonesia, 2005) viii.
Indonesia Press, 1988), hlm. 2.
[3]Norma, Zaman Edan Ronggowarsito 119
[4] Syech
Muktarulloh al mujtaba tauhid rububiyah dan tauhid ubuddiyah
http://www.karatonsurakarta.com/ronggowarsito.html
anonymous Biografi Ronggowarsito
https://zidatulhidayah.wordpress.com/2011/08/10/riwayat-hidup-ronggo-warsito-2/
No comments:
Post a Comment