Maestrodua
Alon alon Weton Kelakon

Pages

Dasar dasar Cinta

15 September 2015

the true power of love

      

Cinta tidak akan terjadi tanpa pengenalan dan pengetahuan

Manusia hanya mencintai sesuatu yang sudah di kenalnya. Karena itulah, benda mati tidak memiliki rasa cinta, karena cinta termasuk keistimewaan yang dimiliki oleh makhluk hidup yang mampu mengetahui objek selain dirinya. Objek pengetahuan tersebut terbagi menjadi: pertama, yang memiliki keserasian dan menimbulkan kenikmatan terhadap subjek yang mengetahuinya; kedua, yang tidak menimbulkan efek penderitaan maupun kenikmatan terhadap subjek yang mengetahuinya; ketiga, yang menimbulkan pertentengan, kebencian, dan penderitaan.

 Setiap objek yang diketahui menimbulkan kenikmatan dan kebahagian, niscaya ia akan dicintai oleh subjek yang mengetahuinya. Sebaliknya, setiap objek yang diketahui menimbulkan kerugian, maka ia akan dibenci oleh subjek yang mengetahuinya. Sedangkan objek pengetahuan yang tidak menimbulkan efek kerugian maupun keuntungan, maka ia pun tidak menjadi objek cinta dan baenci. Jadi, setiap kenikmatan akan dicintai oleh orang yang bias merasakan kenikmatan tersebut.Sesuatu yang dicintai akan menjadi objek kecenderungan jiwa untuk mendekatinya. Sedangkan sesuatu yang dibenci akan menjadi objek kecenderungan jiwa untuk menjahuinya. Dengan demikian cinta berarti kecenderungan jiwa untuk mendekati sesuatu yang memberinya keuntungan. Jika kecenderungan itu besar dan kuat, ia disebut rindu (‘isyq). Sedangkan benci berarti kecendrungan jiwa untuk menjahui sesuatu yang menimbulkan kerugian dan penderitaan. Apabila kebencian itu besar dan kuat, ia disebut dendam kesumat (maqt). Inilah dasar pertama dari hakikat cinta yang harus dikenali.

Cinta terwujud sesuai dengan pengenalan dan pengetahuan

Ketika cinta terjalin setelah adanya penganalan dan pengatahuan ia pun akan terbagi sesuai dengan pengetahuan dan pengungkapan pancaindra.
 Setiap pancaindra mempunyai persepsi masing-masing dari objek yang diserapnya. Tiap pancaindra memiliki kenikmatan masing-masing dari objek yang diserapnya. Dengan adanya kenikmatan itulah, timbul kecenderungan untuk mendekati objek tersebut, sehingga ia pun dicintai oleh orang yang normal.


 Kenikmatan mata adalah melihat sesuatu yang indah. Kenikmatan penciuman adalah mencium wewangian. Kenikmatan indra rasa adalah menyantap makanan lezat. Kenikmatan indra peraba adalah ketika menyentuh sesuatu yang halus Kenikmatan yang diserap pancaindra juga dirasakan oleh bnatang dan manusia. Namun jika cinta hanya sebatas pancaindra semata, apakah Tuhan yang tidak memerlukan pancaindra dan tidak tertangkap oleh khayalan tentu tidak manpu mencintai. Dengan demikian, keistimewaan bahwa cinta hanya dimiliki oleh makhluk hidup menjadi gugur sebab Tuhan pun memiliki cinta.

Manusia pasti mencintai dirinya sendiri 

 Tidak bisa dibantah bahwa manusia mencintai dirinya. Di samping tidak bisa dibantah bahwa manusia juga kadang-kadang mencintai orang lain karena diri orang lain iu, bukan karena dirinya sendiri? Hal ini termasuk persoalan yang terkadang sulit dijelaskan bagi sebagian orang. Menurut mereka, tidak mungkin mencintai orang lain karena diri orang lain itu dan tidak ada keuntungan yang diperoleh darinya. 


Hal pertama yang dicintai oleh makhluk hidup adalah diri dan eksistensinya.Manusia senantiasa mencintai kelangsungan hidupnya dan membenci  kematian, baik mati secara wajar maupun terbunuh.
Jadi kematian merupakan sesuatu yang dibenci manusia. Di sisi lain, sebagaimana kelangsungan hidup dicintai, maka kesempurnaan hidup juga dicintai. Sebaliknya, memiliki sifat sifat kesempurnaan adalah hal yang dicintai sebagaimana kelangsungan hidup juga hal yang dicintai.


sumber:
al ghozali Metode menjemput cinta 2013

No comments:

Powered by Blogger.
 

Blogger news

Most Reading